Saat kehamilan tiba, maka yang dilakukan calon ayah adalah biasanya melakukan komunikasi dengan si jabang bayi. Memang pada usia-usia kehamilan tertentu, janin sudah bisa mendengar apa yang ada di sekitar ibunya. Maka dari itu, sering kita dengar informasi yang mengatakan bahwa sebaiknya untuk sering-sering memperdengarkan sesuatu yang baik seperti lantunan ayat suci, musik klasik, dan lain-lain karena akan sampai di dengar dan memberikan efek nyaman bagi janin.
Nah, apa saja yang bisa dilakukan agar komunikasi ayah berjalan dengan efektif terhadap janin, berikut ulasannya :
1. Gunakan nada bicara yang lembut
Saat mengajak janin berkomunikasi, maka gunakanlah tutur kata dan pilihan kata yang baik serta nada bicara yang lembut. Gunakan intonasi yang dynamic (tidak datar), dan pelafalan yang jelas. Lakukanlah penuturan semacam ini berulang-ulang. Hal ini akan lebih baik dibandingkan dengan nada bicara yang tinggi dan cenderung tak ramah.
2. Gunakan bahasa tubuh
Selain suara yang akan terdengar, alangkah baiknya untuk menunjukkan body language sebagai bukti rasa sayang seperti sentuhan lembut di perut ibu. Selain belaian dan usapan juga bisa dilakukan ketukan lembut.
3. Tentukan topik pembicaraan
Sama halnya berkomunikasi dengan orang dewasa, saat berbicara dengan janin yang masih ada di perut juga perlu topik tertentu. Misalnya ayah mengawali bercerita tentang aktivitas seharian dirumah, berkebun, memasak, dan lain-lain yang di mulai tentu dengan mengucapkan salam kepada janin. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa semakin rumit konten pembicaraan maka akan semakin berpengaruh baik buat perkembangan otak janin. Wow sekali bukan?
4. Bacakan buku cerita
Jika kita sedang kehabisan topik untuk disampaikan, maka membacakan buku cerita adalah salah satu opsi positif yang bisa dilakukan. Yang penting interaksi orang tua dan anak tetap dilakukan. Contohnya, buku cerita anak-anak ringan tentang binatang, kenabian (agama) versi anak-anak, dan lain-lain. Menarik bukan?
5. Merekam suara
Jika kondisi memang sang ayah jauh dari ibu bisa karena LDR misalnya, maka ayah bisa merekam suaranya untuk dikirimkan ke ibu dan diperdengarkan ke janin. Tak perlu di tempelkan di perut tapi cukup dengan di perdengarkan di dekat area ibu berada. Hal ini juga bisa berlaku untuk tipikal suami-suami yang pendiam.