KB atau singkatan dari keluarga berencana memang sudah kita ketahui sebagai program yang diluncurkan oleh pemerintah indonesia dalam rangka mengatur pertumbuhan jumlah penduduk. Ada beberapa media atau alat kontrasepsi yang sudah kita kenal digunakan dalam program ini, baik untuk pria maupaun wanita. Sebut saja kondom untuk pria, dan jenis suntik, pil, spiral dan lain-lain untuk wanita.
Nah, dalam pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang pil KB untuk pria, sudah pernah dengar sebelumnya? Yuk kita simak bersama-sama:
1. Pengembangan di Indonesia
Pil KB ini masih dalam proses pengembangan. Adalah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur yang mengembangkan pil ini dan rencananya akan di produksi masal ke global dan bisa dikonsumsi publik tentunya setelah lolos uji BPOM (Badan Pengawas Obat & Makanan) nantinya.
2. Komposisi bahannya asli dari Indonesia
Bahan yang digunakan adalah menggunakan tanaman gandarusa. Orang banyak menyebutnya sebagai tanaman daun rusa ataupun kisi-kisi dan merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah tropis seperti Indonesia. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Justicia gendarussa yang banyak tumbuh di daerah sekitar wilayah papua.
3. Cara kerja
Salah satu sifat yang dimiliki tanaman ini yang dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi non hormonal adalah sifat antispermatozoa yang mana akan memberikan efek yang menekan kadar testosteron melalui kadar polifenol. Adapun hal ini dipercaya akan menurunkan dan juga menghambat aktivitas dari enzim hialuronidase pada spermatozoa. Kondisi tersebut memungkinkan sel sperma tak mampu menembus dinding sel telur.
4. Efek samping
Sebagai alat kontrasepsi non hormonal maka sbenarnya hal ini tak memiliki efek samping. Namun, diluar itu semua pil ini dipercaya akan memberikan efek meningkatnya kebugaran dan juga stamina tubuh.
No comments:
Post a Comment